Bangkok — Dunia kepolisian Thailand tengah berduka setelah insiden tragis menimpa enam anggota kepolisian yang tewas akibat kecelakaan pesawat saat menjalani latihan rutin. Peristiwa memilukan ini terjadi pada Jumat (26/4) di kawasan hutan pegunungan di Provinsi Nakhon Sawan, sekitar 240 kilometer di utara Bangkok.
Menurut keterangan resmi dari Kepolisian Kerajaan Thailand, pesawat kecil milik unit kepolisian tersebut sedang melaksanakan misi pelatihan navigasi dan pengintaian ketika mengalami gangguan teknis di udara. Pilot sempat berupaya mengendalikan pesawat, namun kondisi cuaca buruk dan medan berbukit menyulitkan proses pendaratan darurat.
“Pesawat kehilangan kendali dan jatuh di area yang sulit dijangkau. Semua enam anggota yang berada di dalam pesawat dinyatakan meninggal di tempat,” ujar Juru Bicara Kepolisian Nasional Thailand, Letnan Jenderal Achayon Kraithong, dalam pernyataan resminya.
Misi Latihan yang Berubah Menjadi Tragedi
Keenam polisi yang menjadi korban dilaporkan merupakan bagian dari unit elite yang memiliki keahlian khusus di bidang pengawasan udara dan misi penyelamatan. Mereka tengah menjalani pelatihan sebagai persiapan untuk operasi-operasi taktis di daerah terpencil, di mana kemampuan manuver udara sangat diperlukan.
Latihan tersebut sebenarnya dijadwalkan berlangsung dalam kondisi normal. Namun, laporan awal menunjukkan adanya kemungkinan kerusakan mesin atau kegagalan sistem navigasi yang menjadi pemicu utama kecelakaan. Otoritas penerbangan sipil Thailand kini sedang melakukan investigasi menyeluruh untuk memastikan penyebab pasti jatuhnya pesawat.
Evakuasi Berjalan Dramatis
Proses evakuasi korban memakan waktu cukup lama. Lokasi jatuhnya pesawat yang berada di kawasan hutan lebat membuat tim penyelamat kesulitan mencapai titik kecelakaan. Helikopter dan tim penyelamat darat akhirnya berhasil menemukan bangkai pesawat setelah berjam-jam pencarian.
“Medannya sangat berat, ditambah kabut tebal yang menyelimuti area pegunungan, membuat operasi penyelamatan menjadi sangat berisiko,” ujar salah satu petugas SAR yang terlibat dalam evakuasi.
Setelah berhasil mengevakuasi seluruh korban, jenazah keenam anggota polisi tersebut dibawa ke rumah sakit militer terdekat untuk proses identifikasi lebih lanjut dan penghormatan terakhir sebelum dipulangkan ke keluarga masing-masing.
Duka dan Penghormatan Nasional
Kabar duka ini mengguncang institusi kepolisian dan masyarakat Thailand. Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin, menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga para korban dan memerintahkan penghormatan negara bagi keenam polisi yang gugur dalam tugas.
“Mereka adalah pahlawan sejati yang mengabdikan hidupnya untuk melindungi negara. Kehilangan ini sangat berat bagi kita semua,” kata Perdana Menteri dalam pidatonya.
Sebagai bentuk penghormatan, bendera nasional dikibarkan setengah tiang di seluruh kantor polisi di Thailand selama tiga hari. Upacara peringatan juga direncanakan akan digelar secara nasional untuk mengenang jasa para korban.
Pertanyaan Tentang Standar Keselamatan
Insiden ini memunculkan kembali sorotan terhadap standar keselamatan dalam pelatihan udara kepolisian dan militer Thailand. Beberapa kalangan mendesak agar evaluasi menyeluruh terhadap armada pesawat lama dilakukan, mengingat kejadian serupa pernah terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Pakar penerbangan dan keamanan juga menyerukan pentingnya peningkatan perawatan pesawat serta peningkatan pelatihan darurat bagi awak pesawat dan personel yang bertugas di udara.
“Keselamatan harus menjadi prioritas utama, terutama untuk pesawat yang digunakan dalam misi berisiko tinggi,” ujar Dr. Somchai Rattanaporn, analis penerbangan dari Bangkok Aviation Institute.
Penutup
Kecelakaan ini menjadi pengingat pahit betapa berat dan berisikonya tugas yang diemban oleh para aparat keamanan, bahkan saat berada dalam tahap latihan. Sementara penyelidikan terus berjalan, Thailand kini bersatu dalam duka, mengenang keenam polisi pemberani yang mengorbankan nyawanya demi menjalankan tugas negara.