Makassar – Kepolisian Sektor Pelabuhan Makassar berhasil menangkap seorang juru parkir liar (jukir) yang diduga melakukan pemalakan terhadap para pemudik di area pelabuhan menjelang arus mudik Lebaran 2025. Pelaku ditangkap usai viral di media sosial karena memaksa pengguna kendaraan membayar tarif parkir di luar ketentuan resmi.
Penangkapan dilakukan pada Sabtu (5/4) malam setelah petugas kepolisian melakukan patroli dan pemantauan intensif di sekitar Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar. Pelaku diketahui berinisial AM (36), warga Kecamatan Tallo, yang kerap beroperasi secara ilegal di area parkir kendaraan roda empat dekat dermaga penumpang.
Memungut Tarif hingga Puluhan Ribu
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi dan pengakuan korban, AM kerap meminta uang parkir hingga Rp50.000 per kendaraan, jauh di atas tarif resmi yang hanya berkisar Rp5.000. Jika ada yang menolak, pelaku tak segan melontarkan ancaman verbal atau menghalangi kendaraan.
“Dia seperti sudah biasa beroperasi di sana. Caranya intimidatif, apalagi ke pemudik yang baru turun dari kapal atau terburu-buru,” ujar Fajar, salah satu pemudik asal Parepare yang menjadi korban.
Aksi pemalakan ini ramai dibahas di media sosial setelah salah satu pengguna TikTok mengunggah video pertikaian antara pelaku dan sopir mobil pribadi yang menolak membayar tarif tak resmi tersebut.
Polisi Bergerak Cepat
Kapolsek Kawasan Pelabuhan Makassar, Kompol Hermawan, mengatakan penangkapan pelaku dilakukan sebagai bentuk respons cepat atas keluhan masyarakat menjelang puncak arus mudik.
“Pelaku kami amankan di lokasi pada malam hari tanpa perlawanan. Saat ini sudah dalam proses pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (6/4).
Kompol Hermawan menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentoleransi praktik pungutan liar di kawasan pelabuhan yang merupakan area vital publik, apalagi saat momentum mudik Lebaran yang rawan dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab.
Potensi Jaringan Lebih Luas
Dalam penyelidikan awal, polisi mencurigai bahwa AM bukan bekerja sendiri. Dugaan sementara, terdapat beberapa jukir liar lain yang beroperasi secara terorganisir di sejumlah titik parkir pelabuhan.
“Kami masih dalami apakah ada keterlibatan pihak lain atau jaringan terstruktur. Operasi pengamanan akan terus ditingkatkan,” imbuh Kompol Hermawan.
Sebagai langkah preventif, pihak kepolisian juga bekerja sama dengan otoritas pelabuhan dan Dinas Perhubungan Kota Makassar untuk menertibkan titik-titik rawan dan menempatkan petugas resmi di lokasi strategis.
Imbauan kepada Masyarakat
Polisi mengimbau para pemudik dan pengguna jasa pelabuhan untuk tidak ragu melapor jika menemukan tindakan serupa. Nomor aduan dan posko pengamanan telah disiapkan di berbagai titik Pelabuhan Soekarno-Hatta.
“Kami minta masyarakat tetap waspada dan jangan segan melapor. Jangan memberikan uang di luar ketentuan. Ini demi kenyamanan dan keamanan bersama,” tutup Hermawan.
Penutup
Penangkapan jukir liar ini diharapkan menjadi efek jera bagi pelaku-pelaku lain yang mencoba memanfaatkan momentum mudik untuk meraup keuntungan dengan cara ilegal. Aparat menegaskan komitmennya untuk menjaga ketertiban di kawasan pelabuhan, demi memastikan perjalanan mudik berlangsung aman dan nyaman.