Pacitan — Suasana sempat mencekam di Pacitan, Jawa Timur, setelah beredar ancaman peledakan terhadap Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Pacitan. Menanggapi situasi tersebut, aparat kepolisian bergerak cepat dan berhasil mengamankan dua orang yang diduga terkait dengan insiden tersebut.
Kapolres Pacitan, AKBP Agung Nugroho, dalam keterangan persnya pada Sabtu (27/4), mengungkapkan bahwa kedua orang tersebut kini tengah menjalani pemeriksaan intensif. “Kami sudah mengamankan dua individu yang diduga kuat terlibat dalam penyebaran ancaman. Keduanya sedang didalami perannya,” ujar AKBP Agung.
Ancaman peledakan pertama kali diketahui dari pesan singkat yang tersebar melalui media sosial dan aplikasi perpesanan. Dalam pesan tersebut, disebutkan bahwa akan ada upaya penyerangan terhadap Mapolres Pacitan. Informasi tersebut dengan cepat menjadi viral dan memicu kekhawatiran di tengah masyarakat.
Respons Cepat Aparat
Begitu menerima laporan tentang ancaman tersebut, jajaran Polres Pacitan segera meningkatkan pengamanan di sekitar markas dan titik-titik strategis lainnya. Penjagaan diperketat, dan seluruh personel diperintahkan untuk siaga penuh. Tidak hanya itu, satuan penjinak bom (Jibom) dari Brimob Polda Jawa Timur juga diterjunkan untuk memastikan keamanan di lingkungan Mapolres.
“Demi menjaga keamanan bersama, kami menerapkan prosedur standar operasional. Setiap kendaraan yang masuk kami periksa secara ketat,” kata AKBP Agung.
Beruntung, hingga saat ini, tidak ditemukan adanya bahan peledak di area Mapolres maupun lokasi lainnya di Pacitan. Namun, pihak kepolisian tetap berkomitmen melakukan penyelidikan menyeluruh untuk memastikan tidak ada ancaman lanjutan.
Motif Masih Didalami
Hingga berita ini diturunkan, motif di balik ancaman tersebut masih dalam penyelidikan. Pihak kepolisian belum memberikan keterangan rinci mengenai identitas maupun latar belakang dua orang yang diamankan. Namun, dugaan sementara mengarah pada upaya menciptakan kegaduhan dan ketidakstabilan di wilayah yang selama ini dikenal relatif aman.
“Kami belum bisa menyimpulkan motif pasti. Yang jelas, penyebaran ancaman, apalagi yang berhubungan dengan kekerasan, adalah tindakan yang sangat serius dan tidak bisa ditoleransi,” tegas AKBP Agung.
Imbauan untuk Tetap Tenang
Di tengah situasi ini, Kapolres Pacitan mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum jelas sumbernya. Ia juga meminta warga untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak ikut menyebarkan isu-isu yang dapat memperkeruh suasana.
“Percayakan penanganan kasus ini kepada aparat yang berwenang. Jika menemukan informasi mencurigakan, segera laporkan kepada kami,” pesan Kapolres.
Langkah Ke Depan
Polres Pacitan memastikan bahwa keamanan wilayah tetap menjadi prioritas utama. Dengan dukungan dari Polda Jatim dan instansi terkait lainnya, upaya pengamanan dan deteksi dini terhadap potensi ancaman akan terus diperkuat.
Kejadian ini menjadi pengingat betapa pentingnya kewaspadaan bersama, di tengah dunia yang semakin rentan terhadap ancaman siber maupun terorisme. Masyarakat pun diharapkan berperan aktif menjaga ketertiban dan mendukung upaya aparat penegak hukum dalam menjaga stabilitas keamanan di daerah.