Skip to content

SR

Berita Viral Terbaru 2025 Update selalu dan bisa melakukan comment atau tanya jawab kita pasti cari tau semuanya

Menu
  • Beranda
  • Kebijakan Privasi
Menu

​Kericuhan May Day di Bandung dan Semarang: Ketegangan antara Massa dan Aparat Keamanan

Posted on 02/05/2025

Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day pada 1 Mei 2024 diwarnai oleh insiden kericuhan di dua kota besar Indonesia, yaitu Bandung dan Semarang. Aksi demonstrasi yang awalnya berlangsung damai berubah menjadi tegang ketika kelompok massa berpakaian serba hitam terlibat bentrok dengan aparat kepolisian.​


Bandung: Penangkapan Kelompok Berpakaian Hitam

Di Kota Bandung, aparat kepolisian menangkap sejumlah pemuda berpakaian serba hitam yang diduga menjadi pemicu kericuhan saat aksi May Day di sekitar Gedung Sate. Menurut Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Irman Sugema, kelompok ini bukan berasal dari kalangan buruh, melainkan terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan pengangguran yang menyusup ke dalam aksi demonstrasi buruh. ​

Kelompok ini membawa kertas dengan tulisan yang memprovokasi kepolisian dan melakukan aksi vandalisme di beberapa titik. Polisi kemudian mengamankan mereka dan melakukan pendataan di Mapolrestabes Bandung.


Semarang: Aksi Mahasiswa Berujung Bentrok

Sementara itu, di Semarang, aksi unjuk rasa yang berlangsung di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah juga berujung ricuh. Sekitar pukul 15.30 WIB, kelompok mahasiswa yang tergabung dalam gelombang kedua demonstrasi mencoba mendobrak gerbang kantor gubernur untuk menyampaikan aspirasi mereka secara langsung. ​

Polisi yang berjaga di lokasi berusaha menghalangi massa dan akhirnya menyemprotkan water cannon untuk membubarkan kerumunan. Beberapa mahasiswa dilaporkan terjatuh dan mengalami luka-luka akibat tindakan tersebut. Koordinator lapangan aksi, Ahmad Raka Syafiq, menyatakan bahwa mereka hanya ingin menyampaikan 19 tuntutan terkait isu-isu seperti Undang-Undang Cipta Kerja, perlindungan perempuan, dan pendidikan.


Tanggapan dan Evaluasi

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mengecam tindakan represif aparat kepolisian dalam pengamanan aksi May Day, khususnya di Semarang dan Makassar. Mereka menilai bahwa penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh aparat merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia dan mendesak evaluasi terhadap prosedur pengamanan aksi massa

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent Posts

  • Presiden Prabowo Sambut Kunjungan Resmi Presiden Senat Kamboja di Istana Merdeka
  • Norwegia Tegaskan Komitmen Bantu Rekonstruksi Gaza: Diplomasi Kemanusiaan dari Jakarta
  • Fakta-Fakta Terbaru Perang India vs Pakistan 2025: Eskalasi Terbesar Sejak 1971
  • Operasi Sindoor: Eskalasi Terbesar India-Pakistan dalam Dua Dekade Terakhir
  • Konklaf Pemilihan Paus Baru Dimulai Hari Ini: Jadwal Lengkap dan Proses Sakral di Vatikan

Recent Comments

  1. AmandadrYcleb mengenai Fenomena “No Viral No Justice”

Archives

  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025

Categories

  • china
  • fashion
  • glodok plaza
  • hukum
  • jepang
  • kebakaran
  • korea
  • los angeles
  • makanan
  • petugas bandara
  • prabowo
  • Selebgram
  • sogok
  • tempat wisata
  • turis
  • Uncategorized
©2025 SR | Design: Newspaperly WordPress Theme