Skip to content

SR

Berita Viral Terbaru 2025 Update selalu dan bisa melakukan comment atau tanya jawab kita pasti cari tau semuanya

Menu
  • Beranda
  • Kebijakan Privasi
Menu

India Bersiap Gelar Latihan Pertahanan Sipil Nasional: Sinyal Tegas ke Pakistan?

Posted on 07/05/2025

New Delhi – Pemerintah India tengah bersiap menggelar latihan pertahanan sipil berskala nasional, sebuah manuver yang dinilai banyak pihak sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kesiapsiagaan domestik di tengah meningkatnya ketegangan regional, khususnya dengan Pakistan.

Latihan yang diberi nama “Operation Suraksha 2025” ini dijadwalkan berlangsung bulan depan dan akan melibatkan ratusan ribu warga sipil, petugas keamanan dalam negeri, serta lembaga penanggulangan bencana. Beberapa kota besar seperti Mumbai, Delhi, dan Amritsar akan menjadi titik utama simulasi.

Menurut pernyataan resmi dari Kementerian Dalam Negeri India, latihan ini bertujuan untuk “mengasah respon masyarakat sipil dalam situasi darurat nasional, termasuk skenario serangan udara, sabotase, dan ancaman biologis.” Namun di balik narasi tersebut, para analis keamanan melihat konteks yang lebih tajam: India sedang bersiap menghadapi potensi eskalasi konflik dengan Pakistan.

Ancaman Regional yang Terus Membayangi

Hubungan antara India dan Pakistan kembali memanas dalam beberapa bulan terakhir, terutama setelah insiden penembakan lintas batas di wilayah Kashmir yang disengketakan. Pemerintah India menuding militer Pakistan terlibat dalam mendukung kelompok militan yang melakukan penyusupan ke wilayah Jammu dan Kashmir.

Kementerian Pertahanan India bahkan menyebut bahwa ada peningkatan tajam dalam aktivitas drone dan intelijen asing di sepanjang perbatasan Line of Control (LoC). Dalam konteks inilah, latihan pertahanan sipil dianggap sebagai bagian dari strategi menyeluruh untuk memperkuat kesiapan rakyat sipil dalam skenario konflik terbuka.

Latihan Skala Nasional yang Jarang Terjadi

Berbeda dari latihan militer yang rutin dilakukan angkatan bersenjata, latihan pertahanan sipil ini akan melibatkan simulasi evakuasi massal, penyediaan logistik darurat, pelatihan tanggap bencana, hingga penyebaran informasi dalam kondisi komunikasi terbatas. Para peserta dilatih untuk tidak hanya bertahan, tapi juga berperan aktif dalam menjaga stabilitas sosial jika terjadi serangan.

“Kami ingin memastikan bahwa warga negara tidak hanya menjadi penonton saat krisis terjadi. Setiap individu punya peran dalam menjaga bangsa ini,” kata Rajiv Gauba, Sekretaris Kabinet Pemerintah India, dalam konferensi pers terbatas di New Delhi.

Sinyal Politik ke Islamabad?

Meski latihan ini secara resmi tidak ditujukan kepada negara tertentu, tajuk-tajuk utama media India menggarisbawahi bahwa Pakistan tetap menjadi ‘bayangan besar’ dalam setiap langkah antisipatif yang dilakukan New Delhi.

Pengamat hubungan internasional dari Jawaharlal Nehru University, Prof. Meena Chatterjee, menyebut bahwa latihan ini adalah bentuk diplomasi keras tanpa menggunakan peluru. “India mengirim pesan kepada Islamabad dan dunia bahwa rakyatnya siap, bukan hanya militernya. Ini adalah bentuk deterrence sipil yang belum pernah dilakukan sebelumnya secara terbuka,” katanya.

Respons Pakistan Masih Membisu

Hingga kini, tidak ada respons resmi dari pemerintah Pakistan terkait rencana latihan pertahanan sipil India. Namun beberapa sumber diplomatik menyebut bahwa Islamabad tengah memantau perkembangan ini dengan serius. Kemungkinan Pakistan akan menyiapkan langkah balasan berupa latihan militer gabungan atau uji coba senjata sebagai reaksi simbolik.

Menjaga Kesiapsiagaan atau Membangun Ketegangan?

Di dalam negeri, respons terhadap latihan ini beragam. Sebagian warga menyambut baik langkah pemerintah yang dinilai proaktif dalam menghadapi ancaman. Namun ada pula yang khawatir latihan semacam ini justru menciptakan ketegangan psikologis di tengah masyarakat, apalagi jika dilakukan dalam skala masif.

“Penting untuk waspada, tapi jangan sampai membuat rakyat hidup dalam ketakutan terus-menerus. Komunikasi publik harus jelas agar tidak terjadi kepanikan,” ujar Rakesh Singh, aktivis sipil dari Mumbai.

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent Posts

  • Keluarga, Cerita, dan Paus Leo XIV: Menonton Conclave Sebelum Ikut Konklaf
  • Indonesia Calonkan Hikmahanto Juwono ke Komisi Hukum Internasional: Langkah Strategis dalam Diplomasi Hukum Global
  • Rektor hingga Dekan Kehutanan UGM Digugat Terkait Ijazah Jokowi: Antara Gugatan, Transparansi, dan Integritas Akademik
  • Mengurai Isi Gugatan UU TNI di Mahkamah Konstitusi: Batas Usia, Dwifungsi, dan Masa Depan Reformasi Militer
  • Israel Balas Serangan Houthi, Tembaki Bandara Utama di Yaman: Api Baru di Tengah Krisis Regional

Recent Comments

  1. AmandadrYcleb mengenai Fenomena “No Viral No Justice”

Archives

  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025

Categories

  • china
  • fashion
  • glodok plaza
  • hukum
  • jepang
  • kebakaran
  • korea
  • los angeles
  • makanan
  • petugas bandara
  • prabowo
  • Selebgram
  • sogok
  • tempat wisata
  • turis
  • Uncategorized
©2025 SR | Design: Newspaperly WordPress Theme