Gubernur Bali, I Wayan Koster, dikenal sebagai pemimpin yang konsisten dalam menjaga nilai-nilai budaya dan kearifan lokal Pulau Dewata. Melalui berbagai kebijakan yang berani, ia berupaya melindungi identitas Bali dari pengaruh luar yang dapat menggerus nilai-nilai luhur masyarakatnya.
Salah satu langkah konkret yang diambil Koster adalah mewajibkan penggunaan aksara Bali pada kemasan produk UMKM. Kebijakan ini bertujuan untuk melestarikan budaya lokal dan memperkuat identitas produk Bali di pasar nasional maupun internasional. Produk yang tidak menggunakan aksara Bali bahkan dilarang dipasarkan, menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menerapkan aturan tersebut .
Selain itu, Koster juga mendorong pemanfaatan produk lokal oleh pelaku usaha di Bali. Melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018, ia menginstruksikan hotel, restoran, dan pasar swalayan untuk memasarkan dan menggunakan produk lokal seperti telur, ayam, garam, arak, dan kain endek Bali. Kebijakan ini tidak hanya memperkuat posisi produk lokal di pasar, tetapi juga mendorong masyarakat Bali untuk lebih bangga menggunakan produk asli daerahnya .
Dalam upaya menjaga lingkungan, Koster menerapkan pendekatan kearifan lokal Sad Kerthi untuk menjaga ekosistem alam Bali. Melalui berbagai peraturan daerah, ia menggalakkan sistem pertanian organik, pembatasan penggunaan plastik sekali pakai, dan penggunaan energi bersih. Pemerintah juga membangun fasilitas pengolahan sampah dan bendungan untuk memenuhi kebutuhan air bersih serta mencegah kerusakan ekosistem .
Kebijakan-kebijakan tersebut menunjukkan komitmen Koster dalam menjaga Bali dari pengaruh luar yang dapat merusak nilai-nilai budaya dan lingkungan. Dengan pendekatan yang tegas namun berlandaskan kearifan lokal, ia berupaya memastikan bahwa pembangunan di Bali tetap selaras dengan identitas dan nilai-nilai luhur masyarakatnya.
Sebagai pemimpin, Wayan Koster telah menunjukkan bahwa menjaga Bali bukan hanya tentang melestarikan budaya, tetapi juga tentang memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan. Dengan pendekatan yang holistik dan berlandaskan nilai-nilai lokal, ia berupaya membawa Bali menuju masa depan yang lebih baik tanpa melupakan akar budayanya.