Sumatera Barat kembali diguncang oleh aktivitas vulkanik dari salah satu gunung api paling aktif di Indonesia, Gunung Marapi. Pada Kamis pagi (25 April 2025), gunung yang terletak di antara Kabupaten Agam dan Tanah Datar ini meletus dan memuntahkan abu vulkanik setinggi 800 meter di atas puncaknya.
Letusan Terekam Jelas, Warga Diminta Waspada
Erupsi terjadi pada pukul 08.12 WIB dan terekam jelas oleh pos pengamatan Gunung Marapi. Kolom abu berwarna kelabu tebal membumbung tinggi ke langit dengan intensitas sedang hingga tebal, menyebar ke arah barat daya. Suara gemuruh ringan terdengar dari radius beberapa kilometer, menambah kekhawatiran masyarakat sekitar yang masih memiliki trauma dari erupsi sebelumnya pada akhir 2023.
Menurut keterangan resmi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), letusan kali ini tergolong tipe freatik, yakni letusan uap air yang membawa material vulkanik ke permukaan akibat pemanasan air tanah oleh magma panas. Meskipun tidak sebesar letusan eksplosif, potensi bahaya tetap tinggi, terutama berupa lontaran material pijar dan abu yang bisa membahayakan pernapasan.
Status Masih Siaga, Aktivitas Pendakian Dilarang
PVMBG hingga saat ini masih mempertahankan status Gunung Marapi di Level II (Waspada). Masyarakat, termasuk para pendaki, diminta untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah aktif. Pendakian resmi ke puncak Marapi pun ditutup sejak erupsi besar terakhir, dan larangan ini masih berlaku hingga waktu yang belum ditentukan.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Marapi, Teguh Purnomo, menjelaskan bahwa aktivitas vulkanik masih fluktuatif dan memerlukan pemantauan intensif. “Kami terus memonitor perkembangan aktivitas Marapi dengan menggunakan alat seismograf dan kamera pengawas. Jika ada peningkatan signifikan, masyarakat akan segera diberi peringatan,” ujarnya.
Dampak Erupsi: Hujan Abu dan Masker Dibagikan
Sejumlah desa di sekitar kaki gunung, seperti Batu Palano dan Bukik Batabuah, mengalami hujan abu tipis. Warga melaporkan bau belerang menyengat sejak pagi hari. Sebagai langkah antisipatif, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat telah membagikan ribuan masker dan memberikan edukasi mengenai tindakan tanggap darurat saat erupsi terjadi.
“Warga diminta untuk tetap tenang namun waspada. Gunakan masker jika keluar rumah, dan jangan menyebarkan informasi yang belum terverifikasi,” kata Kepala BPBD Sumbar, Alex Riza. Ia juga menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa atau kerusakan signifikan akibat erupsi terbaru.
Marapi, Gunung Api Tangguh nan Bersejarah
Gunung Marapi memang dikenal sebagai salah satu gunung api paling aktif di Indonesia. Sejak abad ke-19, gunung ini telah mengalami puluhan kali letusan besar dan kecil. Ketinggiannya mencapai 2.891 meter di atas permukaan laut, menjadikannya tujuan populer bagi pendaki sebelum aktivitas vulkaniknya meningkat.
Namun, keindahan dan keangkuhan Marapi tak bisa menghapus potensi ancamannya. Kawasan sekitarnya padat dengan pemukiman, lahan pertanian, dan aktivitas ekonomi, menjadikan setiap erupsi sebagai peristiwa yang patut diwaspadai dengan serius.