Pada Jumat, 11 April 2025, militer Israel mengumumkan telah mencegat rudal yang diluncurkan dari wilayah Yaman. Serangan ini menandai eskalasi terbaru dalam ketegangan regional yang semakin memanas akibat konflik di Gaza
Serangan Rudal dan Respons Israel
Militer Israel melaporkan bahwa sistem pertahanan udara mereka berhasil mencegat rudal yang ditembakkan dari Yaman sebelum mencapai wilayah Israel. Sirene peringatan serangan udara terdengar di beberapa wilayah, termasuk Tel Aviv, sebagai bagian dari protokol keamanan. Meskipun tidak ada laporan korban jiwa, insiden ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga sipil.
Klaim Kelompok Houthi
Kelompok Houthi di Yaman mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Dalam pernyataan yang disiarkan oleh saluran al-Masirah TV, juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, menyatakan bahwa mereka telah meluncurkan dua drone yang menargetkan fasilitas militer di Tel Aviv. Serangan ini disebut sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza.
Eskalasi Ketegangan di Laut Merah
Selain menyerang Israel, Houthi juga mengklaim telah menargetkan dua kapal perang Amerika Serikat di Laut Merah dengan rudal jelajah dan drone. Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut, dengan Houthi menyatakan bahwa tindakan mereka merupakan respons terhadap serangan Israel di Gaza.
Dampak Regional dan Internasional
Serangan dari Yaman ini menambah kompleksitas konflik di Timur Tengah, dengan potensi melibatkan lebih banyak aktor regional dan internasional. Israel telah meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman dari wilayah selatan, sementara Amerika Serikat mempertimbangkan langkah-langkah untuk melindungi kepentingannya di kawasan tersebut.
Situasi ini menunjukkan perlunya upaya diplomatik yang intensif untuk meredakan ketegangan dan mencegah eskalasi lebih lanjut yang dapat mengancam stabilitas regional.