Kejaksaan Agung (Kejagung) terus mendalami kasus dugaan korupsi dalam pengelolaan minyak mentah yang melibatkan Pertamina. Seiring dengan perkembangan penyelidikan, Kejagung membuka kemungkinan untuk memanggil Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, guna dimintai keterangan terkait perannya dalam kebijakan perusahaan.
Penyelidikan yang Terus Berlanjut
Kasus ini bermula dari dugaan adanya penyimpangan dalam tata kelola minyak mentah yang menyebabkan kerugian negara. Kejagung telah menetapkan sejumlah tersangka, termasuk pejabat di lingkungan Pertamina. Pemeriksaan saksi-saksi terus dilakukan untuk mengungkap lebih dalam mekanisme yang menyebabkan potensi kerugian tersebut.
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) menyampaikan bahwa penyidik tidak menutup kemungkinan untuk memanggil siapa saja yang dianggap memiliki keterkaitan dengan kebijakan perusahaan, termasuk Ahok.
“Kami akan memanggil siapa pun yang dianggap perlu memberikan keterangan guna memperjelas konstruksi perkara ini. Jika memang ada relevansi, tentu tidak menutup kemungkinan beliau (Ahok) juga akan kami minta keterangan,” ujar salah satu pejabat Kejagung.
Peran Ahok dalam Manajemen Pertamina
Sebagai Komisaris Utama, Ahok memiliki peran dalam mengawasi jalannya operasional Pertamina, termasuk kebijakan terkait minyak mentah. Namun, sejauh ini belum ada indikasi langsung yang menyebutkan keterlibatan dirinya dalam dugaan korupsi yang sedang diusut. Kejagung menegaskan bahwa pemanggilan terhadap Ahok—jika dilakukan—lebih kepada kebutuhan klarifikasi dalam rangka transparansi kasus ini.
Ahok sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait kemungkinan pemanggilan ini. Namun, sebelumnya ia dikenal sebagai sosok yang vokal dalam mengkritisi kebijakan internal Pertamina yang dianggap tidak transparan atau berisiko merugikan perusahaan.
Kerugian Negara dan Langkah Kejagung
Kasus ini menyoroti dugaan kerugian negara yang mencapai jumlah signifikan. Kejagung telah menyita sejumlah barang bukti dan menggali lebih dalam terkait mekanisme bisnis yang berjalan di Pertamina.
Sejumlah pejabat dan mantan eksekutif perusahaan telah diperiksa dalam kasus ini, dengan fokus pada bagaimana tata kelola minyak mentah dilakukan serta apakah ada unsur pelanggaran hukum yang menyebabkan kebocoran keuangan negara.
Pemerintah dan masyarakat pun menantikan perkembangan kasus ini, mengingat Pertamina merupakan perusahaan energi strategis yang memiliki peran penting dalam perekonomian nasional.
Kesimpulan
Penyelidikan dugaan korupsi minyak mentah di Pertamina terus bergulir. Kejagung menegaskan bahwa semua pihak yang terkait dalam kebijakan pengelolaan minyak mentah bisa saja dimintai keterangan, termasuk Ahok jika diperlukan. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya untuk mengungkap kasus ini secara transparan dan menyeluruh.
Publik kini menunggu bagaimana perkembangan lebih lanjut dari kasus ini, serta apakah pemanggilan Ahok akan benar-benar dilakukan dalam waktu dekat.