Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menekankan pentingnya retret kepala daerah untuk menyelaraskan visi dan misi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Ia menegaskan bahwa pemerintah pusat dan daerah harus berada dalam satu komando untuk mencapai tujuan pembangunan yang efektif. Zulkifli juga mengingatkan agar pemerintah daerah tidak mengambil kebijakan yang bertentangan dengan arahan pusat, karena hal tersebut dapat menghambat pencapaian target nasional. Sebagai contoh, ia menyebut program swasembada pangan yang memerlukan kerjasama erat antara pemerintah pusat dan daerah. Zulkifli berharap semua kepala daerah mengikuti retret dengan serius agar kebijakan pemerintah pusat dapat diimplementasikan secara efektif di daerah.
Namun, Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, menginstruksikan kepada seluruh kepala daerah dan wakil kepala daerah dari PDI-P untuk menunda keikutsertaan dalam retret tersebut. Instruksi ini dikeluarkan menyusul penahanan Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Megawati meminta para kepala daerah yang sudah dalam perjalanan menuju Magelang untuk berhenti dan menunggu arahan lebih lanjut. Selain itu, mereka diminta untuk tetap menjaga komunikasi aktif dan siaga menunggu instruksi selanjutnya.
Menanggapi instruksi tersebut, sejumlah kepala daerah dari PDI-P memutuskan untuk menunda keikutsertaan mereka dalam retret. Misalnya, empat kepala daerah di Jawa Barat, yaitu Bupati Pangandaran Citra Pitriyami, Bupati Cirebon Imron Rosyadi, Bupati Bekasi Ade Kuswara, dan Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, memilih menunda keberangkatan mereka dan menunggu arahan lebih lanjut dari Megawati.
Sementara itu, puluhan kepala daerah dari PDI-P telah berkumpul di Magelang dan menyatakan kesiapan mereka untuk mengikuti retret. Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menyebutkan bahwa total terdapat 55 kepala daerah dari PDI-P yang sudah berada di Magelang, termasuk dua gubernur, yakni Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Gubernur Bali I Wayan Koster. Namun, belum dipastikan kapan mereka akan mulai mengikuti retret di kompleks Akademi Militer Magelang.
Situasi ini mencerminkan dinamika politik internal PDI-P pasca-penahanan Hasto Kristiyanto. Instruksi Megawati untuk menunda keikutsertaan dalam retret menunjukkan upaya partai dalam menjaga soliditas dan koordinasi di tengah tantangan yang dihadapi.