Amman, Yordania — April 2025
Sebuah momen penuh kehangatan diplomatik dan simbol persahabatan terekam saat Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, mendarat di Bandara Internasional Queen Alia, Amman, pada awal kunjungannya ke Yordania. Bukan hanya disambut secara resmi, Prabowo mendapat kehormatan istimewa: dijemput dan disopiri langsung oleh Raja Abdullah II bin Al-Hussein, pemimpin Kerajaan Yordania.
Pemandangan langka itu mencuri perhatian publik dan media internasional. Dalam video yang beredar luas di berbagai platform media sosial dan kanal berita, tampak Raja Abdullah II turun dari kendaraan SUV hitamnya dan membuka pintu sendiri untuk menyambut Prabowo, yang tersenyum lebar dan langsung menyambut dengan salam hangat serta pelukan persahabatan.
Tanpa pengawal protokoler yang berlebihan, Prabowo kemudian masuk ke mobil dan duduk di kursi penumpang depan, sementara Raja Abdullah II mengambil alih kemudi dan mengantar tamunya itu secara pribadi.
Lebih dari Sekadar Gestur Simbolik
Bagi para pengamat hubungan internasional, gestur semacam ini bukan sekadar basa-basi diplomatik. Raja Abdullah II dikenal sangat selektif dalam memberikan kehormatan informal seperti ini, terutama kepada tamu-tamu yang dianggap sebagai sahabat strategis atau pribadi yang memiliki hubungan personal dekat dengannya.
“Ini bukan hal yang umum dalam protokol kerajaan. Ketika seorang raja mengemudi sendiri untuk tamunya, itu berarti hubungan yang dijalin bukan hanya antara negara, tetapi juga antar individu,” ujar pengamat politik Timur Tengah, Dr. Mahmud Idris, dari Universitas Yarmouk, Yordania.
Kerja Sama Pertahanan dan Kemanusiaan Jadi Sorotan
Kunjungan Prabowo ke Yordania kali ini bukan kunjungan biasa. Selain menghadiri forum tingkat tinggi yang membahas bantuan kemanusiaan internasional untuk Gaza dan wilayah konflik Timur Tengah, ia juga dijadwalkan untuk menandatangani sejumlah nota kesepahaman terkait kerja sama pertahanan, pelatihan militer, dan logistik strategis antara Indonesia dan Yordania.
Kedua negara memang telah lama menjalin relasi pertahanan yang erat. Yordania, dengan latar belakang militernya yang kuat, sering menjadi mitra pelatihan bagi prajurit-prajurit elite dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Sementara Indonesia, di bawah kepemimpinan Prabowo sebagai Menhan, aktif memperkuat diplomasi pertahanan non-blok dan pendekatan damai multilateral.
Simbol Kedekatan Dua Negara Muslim Moderat
Gestur hangat yang ditunjukkan Raja Abdullah II juga mencerminkan kedekatan nilai dan visi antara dua negara berpenduduk mayoritas Muslim yang sama-sama menjunjung tinggi nilai moderasi, toleransi, dan stabilitas kawasan.
Baik Indonesia maupun Yordania dikenal vokal dalam isu Palestina, serta aktif mendorong penyelesaian damai di Timur Tengah. Dalam forum-forum internasional, keduanya kerap berdiri pada posisi yang sejalan: mendukung solusi dua negara dan menolak segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil.