Jakarta — Menteri Pertahanan Republik Indonesia sekaligus Presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto, menyampaikan ucapan selamat kepada Anthony Albanese atas terpilihnya kembali sebagai Perdana Menteri Australia. Ucapan tersebut disampaikan secara resmi melalui pernyataan publik dan saluran diplomatik, menandai eratnya hubungan strategis antara Jakarta dan Canberra.
Melalui akun media sosial resminya dan pernyataan kepada awak media di Kementerian Pertahanan, Prabowo mengungkapkan harapan agar hubungan bilateral kedua negara terus berkembang dalam semangat saling menghormati dan kerja sama yang konstruktif.
“Saya mengucapkan selamat kepada Yang Terhormat Perdana Menteri Anthony Albanese atas mandat baru yang diberikan rakyat Australia. Kami percaya di bawah kepemimpinannya, hubungan Indonesia-Australia akan semakin kuat dan saling menguntungkan,” ujar Prabowo, Senin (3/5).
Ucapan tersebut disambut positif oleh pemerintah Australia. Dalam balasan resminya, Albanese mengapresiasi komitmen Indonesia dalam menjaga stabilitas dan kemitraan regional. “Kami menghargai kerja sama erat yang telah terjalin dan berharap dapat terus memperdalam kolaborasi dalam berbagai bidang, termasuk pertahanan, perdagangan, dan pendidikan,” tulis Albanese dalam tanggapan diplomatiknya.
Kemenangan Albanese dalam pemilu federal Australia menjadi sinyal bahwa publik Negeri Kanguru masih mempercayai pendekatan progresif yang dibawanya sejak menjabat perdana menteri pada 2022. Di bawah pemerintahannya, Australia meningkatkan fokus pada isu perubahan iklim, kemitraan regional, serta hubungan diplomatik dengan negara-negara Asia Pasifik, termasuk Indonesia.
Prabowo dan Albanese sendiri telah beberapa kali bertemu dalam forum-forum bilateral dan regional. Keduanya dikenal menjalin komunikasi yang terbuka, terutama dalam isu-isu pertahanan dan keamanan kawasan Indo-Pasifik yang menjadi perhatian bersama.
Pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia, Dr. Yuniarto Harjo, menilai ucapan selamat dari Prabowo bukan sekadar formalitas diplomatik, melainkan mencerminkan kesiapan Indonesia memperkuat peran di panggung regional menjelang transisi kekuasaan pasca Pilpres 2024.
“Langkah Prabowo ini menunjukkan sinyal bahwa Indonesia akan menjaga kesinambungan diplomasi luar negeri dengan pendekatan yang tegas namun tetap bersahabat,” ujar Yuniarto.
Ke depan, banyak agenda penting yang berpotensi dikerjakan bersama oleh Indonesia dan Australia, mulai dari kerja sama keamanan maritim, penguatan rantai pasok kawasan, hingga pendidikan dan pertukaran budaya.
Dengan kepemimpinan baru di Indonesia yang segera terbentuk dan pemerintahan Albanese yang melanjutkan masa jabatan, dinamika kerja sama bilateral kedua negara tampaknya akan memasuki babak baru yang lebih strategis.