Jakarta — Dunia tengah berduka atas wafatnya pemimpin spiritual umat Katolik, Paus Fransiskus. Kabar duka ini tidak hanya menggema di kalangan umat Katolik, tapi juga menyentuh para pemimpin dunia dari berbagai latar belakang, termasuk dua pemimpin negara yang tengah berseteru dalam konflik: Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Menariknya, meski berada di kubu yang berseberangan secara geopolitik, baik Putin maupun Zelensky menunjukkan sikap hormat dan penghargaan mendalam terhadap sosok Paus Fransiskus. Keduanya menyampaikan belasungkawa dengan cara yang berbeda, namun senada dalam mengenang dedikasi dan pesan perdamaian sang Paus.
Vladimir Putin: “Paus yang Jembatani Timur dan Barat”
Dalam pernyataan resmi yang dirilis Kremlin, Presiden Putin menyebut Paus Fransiskus sebagai pemimpin spiritual yang berperan penting dalam menjembatani dunia Timur dan Barat. Ia juga mengakui kiprah sang Paus sebagai suara moral dalam isu-isu global, termasuk kemanusiaan dan keadilan sosial.
“Beliau adalah tokoh keagamaan yang patut dihormati oleh semua, tanpa melihat batas negara dan agama. Semangat dialog dan perdamaian yang beliau suarakan telah menciptakan pengaruh positif dalam diplomasi lintas budaya,” ujar Putin dalam pernyataannya.
Putin juga mengenang momen ketika Vatikan kerap menjadi penyejuk dalam hubungan antara Rusia dan Barat, di mana Paus Fransiskus memainkan peran netral namun penuh pengaruh dalam meredakan ketegangan.
Volodymyr Zelensky: “Suara Nurani Dunia yang Kami Kehilangan”
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan pesan duka lewat media sosial dan menyebut Paus Fransiskus sebagai “suara nurani dunia.” Ia mengapresiasi sikap konsisten sang Paus dalam menyerukan gencatan senjata dan perdamaian di tengah konflik berkepanjangan di negaranya.
“Paus Fransiskus adalah pribadi yang tulus dan tak lelah menyuarakan keadilan. Doa-doanya untuk Ukraina tidak akan kami lupakan. Beliau berdiri bersama umat manusia, bukan pada pihak tertentu,” tulis Zelensky dalam unggahan di platform X (dulu Twitter).
Zelensky juga menambahkan bahwa meski tidak selalu sejalan secara politis, Ukraina sangat menghargai upaya Paus Fransiskus untuk menjadi penghubung dialog antara pihak-pihak yang berseteru.
Warisan yang Melampaui Konflik
Reaksi dari kedua pemimpin dunia yang berada di tengah pusaran konflik ini menjadi bukti kuat bahwa Paus Fransiskus telah meninggalkan warisan yang melampaui batas agama, politik, dan nasionalisme. Baik Rusia maupun Ukraina, dalam duka yang sama, mengenang beliau bukan hanya sebagai pemimpin Gereja Katolik, tapi sebagai penyeru kedamaian bagi seluruh umat manusia.
Di tengah dunia yang terbelah oleh berbagai krisis, pesan-pesan moral dan kemanusiaan Paus Fransiskus masih menggema. Sikap saling menghormati dari Putin dan Zelensky menjadi pengingat bahwa harapan akan dialog dan rekonsiliasi selalu mungkin, bahkan di tengah badai perang.