Flores Timur — Aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki kembali menunjukkan peningkatan signifikan. Pada erupsi terbarunya, abu vulkanik yang dimuntahkan gunung ini dilaporkan menyebar hingga mencapai wilayah Larantuka, yang berjarak puluhan kilometer dari pusat letusan.
Gunung Lewotobi Laki-laki, salah satu gunung api kembar di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mulai menunjukkan gejala erupsi sejak beberapa waktu lalu. Pada peristiwa terbaru, letusan disertai lontaran abu setinggi lebih dari 1.000 meter di atas puncak kawah. Kolom abu yang terbawa angin ke arah barat laut menyebabkan partikel-partikel halus ini mencapai Larantuka dan beberapa wilayah lain di sekitarnya.
Dampak di Larantuka dan Sekitarnya
Menurut laporan warga, abu vulkanik mulai terasa di Larantuka sejak pagi hari. Warga yang beraktivitas di luar ruangan mengeluhkan adanya debu halus yang membuat jarak pandang sedikit terganggu dan menyebabkan ketidaknyamanan pada saluran pernapasan.
Pemerintah setempat bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur segera mengeluarkan imbauan kepada masyarakat. Mereka mengingatkan warga untuk mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah, menutup sumber air minum, serta membersihkan atap rumah secara rutin agar tidak terbebani abu yang menumpuk.
“Kami terus memantau kondisi. Untuk saat ini, belum ada laporan kerusakan signifikan akibat hujan abu, tetapi kami minta masyarakat tetap waspada,” ujar Kepala BPBD Flores Timur dalam keterangan resminya.
Kondisi Gunung dan Tindakan Pengawasan
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada pada status Siaga (Level III). Aktivitas kegempaan yang terekam mencakup gempa letusan, hembusan, hingga tremor menerus yang menandakan adanya pergerakan magma ke permukaan.
PVMBG juga merekomendasikan agar masyarakat, pendaki, dan wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 3 hingga 5 kilometer dari pusat kawah, mengingat potensi letusan susulan masih cukup tinggi.
Pihak berwenang pun telah menyiapkan skenario evakuasi jika situasi memburuk, terutama untuk desa-desa yang berada di kaki gunung. Pos-pos pengungsian sementara telah dipetakan, dan stok logistik darurat mulai disiapkan.
Fenomena Alam yang Harus Diwaspadai
Gunung Lewotobi Laki-laki dikenal sebagai salah satu gunung berapi aktif di Indonesia. Sejarah mencatat, gunung ini telah beberapa kali meletus dalam skala kecil hingga sedang. Dengan lokasinya yang cukup dekat dengan pemukiman, setiap peningkatan aktivitas vulkanik dari Lewotobi selalu menjadi perhatian serius.
Meskipun abu vulkanik tampak tidak berbahaya pada pandangan awal, partikelnya yang halus dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan, seperti gangguan pernapasan, iritasi mata, hingga memperparah kondisi penyakit paru-paru kronis. Selain itu, abu dapat merusak lahan pertanian dan mengganggu transportasi, khususnya penerbangan.
Harapan dan Antisipasi
Warga di sekitar Gunung Lewotobi menunjukkan sikap tenang dan sigap menghadapi kondisi ini. Berbekal pengalaman dari erupsi sebelumnya, banyak warga yang sudah terbiasa dengan langkah-langkah mitigasi mandiri seperti menggunakan masker, menutup perabotan rumah, dan mengikuti perkembangan informasi resmi.
Pemerintah daerah bersama instansi terkait berjanji akan terus melakukan pemantauan ketat, serta memberikan pembaruan informasi secara berkala kepada masyarakat, guna memastikan keselamatan semua pihak.
“Kami berharap aktivitas gunung bisa segera menurun. Namun yang terpenting saat ini adalah kesiapsiagaan dan kerjasama semua pihak,” ujar salah seorang tokoh masyarakat Larantuka.
Di tengah ketidakpastian alam, solidaritas dan kewaspadaan menjadi kunci utama agar masyarakat tetap aman dalam menghadapi fenomena alam seperti erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki ini.