Perayaan Songkran yang merupakan Tahun Baru Tradisional Thailand kembali dirayakan dengan semarak pada April 2025. Namun di balik euforia festival air terbesar di Asia Tenggara ini, tercatat angka kecelakaan lalu lintas yang masih menjadi perhatian serius. Berdasarkan laporan resmi dari Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana (DDPM) Thailand, selama periode mudik Songkran, terjadi 1.266 kecelakaan lalu lintas di seluruh negeri.
Tiga Hari, Ribuan Insiden
Angka tersebut merupakan akumulasi dari tiga hari awal “Tujuh Hari Berbahaya Songkran” yang berlangsung mulai 11 April hingga 13 April 2025. Dari data itu, kecelakaan menyebabkan sedikitnya 153 korban jiwa dan lebih dari 1.300 orang terluka. Jumlah ini menunjukkan adanya peningkatan dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Provinsi Chiang Mai mencatat jumlah kecelakaan tertinggi, disusul oleh Khon Kaen dan Nakhon Ratchasima. Mayoritas insiden terjadi di jalan raya utama dan melibatkan kendaraan roda dua.
Penyebab Dominan: Alkohol dan Kecepatan
Dari analisis pihak berwenang, mengemudi dalam pengaruh alkohol menjadi penyebab utama kecelakaan, dengan persentase mencapai lebih dari 35% dari total insiden. Faktor kedua adalah kecepatan berlebih, terutama saat melintasi jalan bebas hambatan antarprovinsi.
Kondisi jalan yang padat oleh pemudik dan minimnya disiplin lalu lintas menambah kompleksitas situasi. Meskipun pihak kepolisian telah meningkatkan pos pemeriksaan dan patroli, pelanggaran tetap marak ditemukan.
Upaya Pemerintah dan Kampanye Kesadaran
Pemerintah Thailand melalui DDPM bersama Kepolisian Kerajaan dan Kementerian Transportasi telah mengaktifkan lebih dari 1.800 pos pemeriksaan dan mengerahkan ribuan petugas untuk menjaga arus lalu lintas. Di samping itu, kampanye edukasi keselamatan berkendara digencarkan melalui media sosial, televisi, dan titik-titik keramaian.
Pemerintah juga memberikan akses pemeriksaan kendaraan gratis dan layanan antar-jemput gratis bagi masyarakat di beberapa kota besar. Namun efektivitas langkah-langkah ini masih memerlukan evaluasi lebih lanjut mengingat angka kecelakaan yang masih tinggi.
Tantangan Tahunan yang Terulang
Setiap tahun, periode Songkran memang dikenal sebagai momen rawan kecelakaan karena meningkatnya mobilitas warga. Fenomena “Tujuh Hari Berbahaya” bahkan menjadi istilah tersendiri di Thailand, merujuk pada masa libur panjang yang kerap disertai lonjakan angka kecelakaan lalu lintas.
Para pengamat transportasi menilai bahwa penanganan masalah ini harus lebih komprehensif, termasuk penegakan hukum yang konsisten, edukasi jangka panjang sejak usia dini, dan pembenahan transportasi publik agar masyarakat tidak bergantung sepenuhnya pada kendaraan pribadi.